Kamis, 07 September 2017

Renungan malam tentang orang tua

Marilah kita memejamkan mata kita,. Dan membuka mata hati kita untuk sejenak mengenang orang yang paling berjasa dalam hidup kita yaitu orangtua kita.
Bayangkan wajah ibu kita , ayah kita..
Kenanglah Ibu, ibu kita. ibu yang menyayangi kita
Ibu yang selalu meneteskan airmata ketika kita pergi
Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi melihat
Kita Tidur nyenyak dengan dua selimut.
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kita terbaring sakit.
Ibu yang selalu ingin melihat kita tersenyum walaupun ia harus bekerja keras.
Coba renungkan ketika ibu kita melahirkan kita
Beliau rela mengorbankan nyawa beliau untuk kita,.
Beberapa tahun lalu saat kita dikandung oleh orang tua kita, betapa bahagia mereka, mereka menantikan kelahiran kita,. Dan mengharap anak yang akan lahir adalah anak yang sholeh, yang berbakti dan selalu sayang kepada mereka.
Saat Ibu melahirkan kita, ibu kita merasakan sakit yang amat sangat, menangis kesakitan, antara hidup dan mati.bahkan mungkin jika diberi pilihan oleh tuhan antara menyelamatkan nyawanya atau nyawa bayinya, pastilah ia akan memilih menyelamatkan bayinya dari pada nyawanya sendiri,
Tapi apa???? Apa yg kita lakukan saat ini, kita hanya melihat beliau (Ibu dan Ayah) kita dengan penderitaannya, mencaci makinya, melawannya, mengacuhkannya…
Apakah kita pernahberfikir ingin memeluk mereka..??
Apakah terfikir dibenak kita untuk membuat mereka tersenyum??

RENUNGKANLAH!!!!
Mungkin,. saat ini beliau masih ada, masih sehat. Tapi perhatikanlah Bayangkanlah … rambut mereka satu persatu makin memutih… kulit mereka makin berkerut… sinar wajahnya makin meredup.
Masihkah kita belum sadar??? Kata kata yang telah kita ucapkan yang kadang membuat mereka terbangun di tengah malam untuk menangis karena kata kata kasar kita, namun mengapan kita tak pernah menyadari. Mengapa kita tak mau minta maaf????
Ingatlah… tak ada yang menjamin bahwa ibu kita akan tetap ada mendampingi kita saat nanti kita sukses.

Ya Allah, janganlah Engkau memanggil mereka sebelum aku meminta maaf.
Aku orang yang sangat berdosa,
anak yang sangat berdosa.
Ayah, ibu, maafkan aku. Maafkan Anakmu yang tak tahu diri.
Ya Allah,. Ampnilah dosa kami dosa kedua orang tua kami,. Sayangilah mereka sebagai mana mereka menyayangi kami.
Amin ya allah ..

Rabu, 06 September 2017

Torehan Kata Dari Sejuta Asa Tentangmu

     Semua orang tahu bahwa mencintai bukanlah suatu kesalahan. Perasaan semacam ini bisa hadir kapan saja ia mau, kepada siapa saja ia suka dan tetap tanpa alasan yang jelas. Bahkan ketika kamu datang dalam kehidupanku seperti suatu keajaiban aku merasa duniaku berubah.
Setiap saat aku mencari tahu tentangmu, walaupun aku tahu saat ini kamu telah menjadi milik seseorang. Aku berusaha agar rasa nyaman  tidak muncul dan berkembang. Tapi apa dayaku, aku tak bisa menolak hatiku yang jelas-jelas menginginkanmu.
     Aku mencintaimu tanpa tahu alasannya. Belajar menerima kenyataan meskipun terus larut dalam khayalan.
Aku masih tetap larut di dalam imajinasi yang tak pernah berujung. Aku berusaha mati-matian menentang semua ini, tapi lagi-lagi ketika aku mengingatmu semua tembok yang kubangun mati-matian runtuh bagai pasir yang luruh tersapu ombak.

     Kamu inspirasiku. Karenamu aku menulis puisi-puisi indah, kutulis cerita-cerita manis yang dapat dinikmati semua orang. Kisah yang berisi harapanku, keinginanku bersamamu.
Saat aku berhenti berkhayal, aku banyak berkaca. Aku tak pantas. Ya aku jauh berbeda dengan pilihanmu saat ini. *tear* Sehingga aku kembali kuat untuk menahan rasa yang tak semestinya ini.
Aku mencintaimu lebih dari apapun, namun aku tak akan pernah merusak yang sudah terjalin. Aku hanya akan berdoa. Berdoa sampai aku lelah dan tertidur. Kelak apakah Allah akan mempertemukan kita, atau mungkin Ia akan menggantinya dengan yang lebih baik, Entahlah, tapi aku sangat mengharapkanmu.